Polisiku



“Polisiku”
Karya: Annisa Firdaus.

Di Setiap jalan
aku mendengar suara Pluit mu yang engkau tiup
melihat tangan mu yang selalu memberi aba-aba
untukmenertibkan lalu lintas
Tanggap dan siaga itulah sifatmu

Setiap waktu 
engkau bertugas tanpa hentinya 
hampir tak mengenal istirahat

Oh polisi
betapa besar jasamu terhadap bangsa
sungguh engkau memberikan pelayanan yang terbaik untuk kami semua

Oh polisi
engkau bekerja mengeluarkan jasa
setiap saat engkau selalu sigap dan tanggap dalam suatu masalah
 tak pernah berhentinya mencari solusi

Oh polisi
selalu ku lihat engkau dengan pluit
dan seragam lengkap beserta tanggungan mu
air keringat selalu membasahi tubuh menemani kerjamu

Oh polisi
dengan beribu kesabaran engkau siap memberikan pelayanan terhadap kami
aku berharap kerjamu takkan sia-sia untuk mengabdi bangsa ini
terimakasih ku ucapkan untuk mu
majulah polisi INDONESIAku

Perjuangan Para Petani

"Perjuangan Para Petani"
Karya: Annisa Firdaus
Ku lihat para petani
Sedang membajak sawah
Bekerja setiap hari
Tanpa mengenal rasa lelah
Berkorban untuk dirinya
Keluarga dan tanah air
Tak terasa keringat nya
terus bercucuran
hingga membasahi
seluruh tubuh nya
kicauan burung nan elok
menemani setiap kerjanya
demi tanah air jaya
dia rela korbankan jiwa raga

Jasamu Yang Berarti Besar

“Jasamu Yang Berarti Besar”
Karya: Annisa Firdaus
Detik ini menit ini jam ini
Akan aku ucapkan sepatah kata
Yang mungkin tak berarti
Besar bagimu ayah
Namun bagiku sebuah kata
Yang akan ku ucapkan kepada ayah
Mempunyayi makna yang begitu berharga
Saat kita berbahagia
Saat kita tertawa bersama
Aku sangat senang
Begitupun engkau
Saat aku meminta sesuatu
Engkau sigap memenuhinya
Saat aku jatuh sakit
Engkau lekas mengobati
Di saat aku bingung
Engkau mencarikan solusi
Inilah saatnya untuk engkau
Ketahui isi hatiku
Terima kasih ayah untuk
Semua jasamu selama ini
Maafkan aku jika aku ada salah
Pengorbanan mu tanpa sia-sia
Hanya seuntai kata yang akan
Aku ucapkan sekarang untuk
Mempersembahkan kepadamu
“selamat hari ayahku tercinta”

Jasa Seorang Guru

“Jasa Seorang Guru”
Karya: Annisa Firdaus
Guru ..
Engkaulah orang tuaku di sekolah
Yang mengajarkan ku membaca
Menulis serta berhitung
Yang membimbingku tiada henti nya
Ilmu yang engkau berikan kepada kami
Kelak bermanfaat selama hidupku

Guru ..
Aku buta tanpamu
Karenamu, aku dapat 
Melihat Indah nya dunia

Guru ..
Sungguh mulia nya jasamu itu
Engkau mengabdi kepada bangsa
Menjadikan anak bangsa yang
Berbudi pekerti cerdas dan berakhlak mulia

Guru ..
Betapa besarnya jasamu itu
Dengan apa aku harus membalasnya?
Jasamu itu takkan tergantikan
Oleh lautan berlian
Terima kasih Guruku
Atas semua bimbingan dan
ilmu yang kau
berikan kepada ku

Harapan Bangsa

“Harapan Bangsa”
Karya: Annisa Firdaus.
Waktu berjalan begitu lama
Anak-anak telah beranjak dewasa
Sehingga melupakan kewajiban nya
Sebagai anak terhadap orang tua
Aku berharap di hari
Yang istimewa ini
Mereka tidak lagi
Memikirkan diri sendiri
Akan tetapi berbaur dengan
Yang lain yang mempunyai angan
tujuan serta harapan
Di saat seperti ini pahlawan akan datang
Untuk membimbing kita di kala senang
Mengajarkan kita untuk menjadi
Penerus bangsa yang sejahtera ini
Takkan ku lupakan pesanmu terhadap
Anak indonesia yang terus berharap
Untuk memajukan indonesia
Serta membuat indonesia jaya
Mulai hari ini dan seterusnya

Derita Rakyat Kecil

“Derita Rakyat Kecil”
Karya: Annisa Firdaus.
Hujan ..
Membangunkan penduduk desa
Dari tidurnya
Mereka bangun untuk mengungsi
Dari kemarin hujan turun deras
Membasahi desa terpencil ini
Hujan ..
Membasahi dinding yang sudah retak
Membasahi atap yang bocor
Dan membasahi tempat tidur
Yang hanya sehelai daun pisang
Serta membasahi rumah 
Yang tak layak untuk di tempati
Itulah rumah penduduk desa terpencil
Yang tak layak di sebut rumah
Hujan deras membangunkan
Penduduk desa lagi
Kilat menyambar rumah penduduk
Suara gemuruh memecah suasana desa
Mereka mengungsi di pendopo tua
Yang hanya cukup untuk
Lima orang dewasa
Tapi mereka memanfaatkan
Pendopo itu untuk semua penduduk desa
Wahai presiden !
Kemana janjimu akan engkau gantung?
Dimana letak keadilan mu itu?
Lihatlah rakyat mu yang terlantar !
Mereka hanyalah rakyat kecil
Yang serba kekurangan.

Sumbang Karya - Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2012

Sumbang Karya edisi Hari Pendidikan Nasional

Tanggal 2 Mei besok negara kita Indonesia, akan merayakan Hari Pendidikan Nasional lo. Untuk memperingati hari tersebut, Medi mengadakan Sumbang Karya seputar dunia pendidikan.
Nah.. Medi minta pendapat pendapat kamu dong tentang pendidikan yang ada di lingkungan sekitar kamu saat ini seperti apa sih? kirim pendapat beserta biodata kamu ke inbox Pengasuh Rubrik / email Mediaanak@mediaindonesia.com
Medi tunggu paling lambat hari Minggu, 6 Mei 2012.
Ayo suarakan pendapat Sahabat Medi buat pendidikan negara kita ini ya...


Sumbang Karya!

Selamat kepada Annisa Firdaus dan Tifanny Aenggina Lubiz, karena pendapat kamu memenangkan Sumbang Karya edisi Pendidikan Nasional.
ayo kita bergandengan tangan untuk membantu Sahabat Medi lainnya, untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik.
 

Ini pendapatku:
"Sekolah-sekolah di lingkungan sekitarku sudah memadai. Tapi, tunggu dulu! Kenapa banyak yang enggak sekolah ya? Padahal, beasiswa miskin, sudah di berikan kepada murid yang tidak mampu. Aku menyimpulkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tidak sekolah, antara lain:
1. Kurangnya minat untuk belajar.
2. Orang tua tidak memberi uang saku.
3. Di minta orang tua untuk bekerja.
4. Tidak ada biaya untuk lanjut ke sekolah yang lebih tinggi."
 Silahkan, coba ajuanku:
"Awali dengan niat, Jalani dengan ikhlas, Usaha dengan do'a, Akhiri dengan syukur".

Dan ini pendapat Tifanny Aenggina Lubiz:
"sekolah tempat menimba ilmu yang sebaiknya layak dan harus bersih fasilitas pun harus cukup lengkap demi tertunjangnya proses belajar ,mengajar tapi lain halnya dengan sekolah didekati kawasan rumah ku .keadaan nya sangat memprihatinkan bangku yang selayaknya kokoh hanya ada bangku yang lapuk dimakan usia .meja yang seharusnya ada hanya bisa dijadikan meja panjang atau 1 meja dijadikan untuk 6 murid betapa memprihatinkan, lagi lantai yang harusnya bersih malah retak dan berdebu .walaupun keadaan sekolah disini begitu memprihatinkan tapi anak-anak disana sangat semangat belajar walau dengan keadaan seadanya . Menurut saya sekolah gratis yang diming-iming pemerintah tak terlaksana buktinya masih ada sekolah yang memungut biaya seperti biaya baju batik,pembangunan tapi tak juga terlaksana , juga buku .dan akibatnya banyak anak-anak yang kurang mampu tidak bisa tersentuh pendidikan ironis memang tapi disana juga belum tersentuh tangan pemerintah .dan mimpi buruk yang ada masih banyak warga yang belum bisa menulis dan membaca . Pemerintah harus lebih cermat lagi memikirkan keadaan pendidikan disini."

Hadiahnya aku gak tahu. Semoga saja sangat bermanfaat bagiku, ya :D

Komentar sahabat Medi untuk pendapatku: 
· · Bagikan · Kemarin
Komentar sahabat Medi untuk pendapat Tifanny Aenggina Lubiz:

· · Bagikan · Kemarin


Followers